Aksi Damai HarDikNas
“ Berdiam
diri
bukan lagi menjadi pilihan kaum intelektual ”
Sejarah mencatat: Semangat memperjuangkan pendidikan di
tanah air terlihat dalam diri sosok Ki
Hajar Dewantara. Pada tanggal 3 Juli 1922 beliau mendirikan PERGURUAN NASIONAL
TAMAN SISWA. Dari sinilah lahir konsep pendidikan nasional. Sehingga, berdasarkan
surat keputusan presiden Republik Indonesia nomor 305 tahun 1959 tanggal 28
November 1989 Ki Hajar Dewantara dinobatkannya sebagai BAPAK PENDIDIKAN
NASIONAL dan tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai HARI PENDIDIKAN NASIONAL.
Mewarisi semangat juang Raden Mas Soewardi (nama asli K.H.D) tersebut, tepatnya kamis (2/5) aliansi
mahasiswa UNY bersama aliansi mahasiswa yang ada di Yogyakarta menggalang “Aksi Damai 'Hari
Pendidikan Nasional'” di sepanjang jalan
Malioboro hingga di 0 Km.
Hidup Mahasiswa Indonesia !!
Hidup Rakyat Indonesia !!
Slogan yang menggugah semangat mahasiswa untuk mengambil peran
sebagai pelopor perubahan. Aksi ini merupakan potret sense peduli dan
kepekaan mahasiswa sebagai agen of change terhadap realita pendidikan di
Indonesia. Beberapa ‘PR’ besar yang harus dipikirkan dan diselesaikan oleh yang
berwenang, pembuat kebijakan pendidikan. Mulai dari probelematika ujian
nasional, uang kuliah tunggal, hingga realisasi anggaran 20 % APBN.
Fenomena yang tidak dapat dipungkiri bahwa seolah
– olah pendidikan hanya dinikmati oleh kalangan – kalangan yang ‘berada.’ Bagaimana
dengan rakyat biasa yang juga memiliki mimpi untuk mengenyam pendidikan?? Melihat
realita yang ‘memprihatinkan’ tentu menggerakkan hati mahasiswa untuk maju menyuarakan
suara rakyat.
Melalui Aksi
Damai
ini aliansi mahasiswa berharap agar tuntutan yang diajukan seperti penghapusan
ujian nasional, tolak kurikulum 2013, hapus uang kuliah tunggal, dapat ditindak
lanjuti demi perbaikan pendidikan di Indonesia ke depannya.